Menjelang Operasional Stasiun Tegalluar, KCIC Tandatangani MoU dengan Summarecon

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sepakat untuk bekerja sama mengembangkan beberapa potensi bisnis dalam operasional Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang direncanakan berjalan di bulan Juni 2023. Rencana kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dan Direktur Summarecon, Herman Nagaria di Kantor KCIC, Jakarta, Jumat 9 Desember 2022.

Summarecon sebagai pengembang kawasan berskala kota bersama-sama dengan KCIC akan memikirkan dan merencanakan pengembangan fasilitas dan layanan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai pengguna layanan transportasi secara lebih luas. 

Lokasi Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar yang merupakan pemberhentian akhir sekaligus depo dari jaringan kereta cepat, posisinya bersebelahan dengan kawasan terpadu Summarecon Bandung di Gedebage. Dengan mempertimbangkan lokasi yang bertetangga dan keunggulan yang dimiliki oleh Summarecon Bandung maupun KCIC, maka kerjasama ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. 

Summarecon Bandung dengan infrastruktur kawasan yang sudah terbangun, Akses Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi, rencana Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap (GETACI) dan pengembangan seluas 300 hektare dengan berbagai fasilitas seperti Summarecon Mal Bandung, Pasar Sinpasa, ITB Innovation Park, Setiabudi Supermarket, Sekolah Al-Azhar, Rumah Sakit Santo Borromeus dan banyaknya restoran food and beverage, akan memberikan banyak manfaat dan potensi bisnis yang menguntungkan bagi KCIC dalam pengembangan Stasiun Kereta Cepat Jakarta- Bandung di Tegalluar. 

Demikian pula dengan Stasiun Kereta Cepat di Tegalluar yang merupakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang direncanakan beroperasi pada tahun 2023. KCJB menjadi jalur kereta cepat pertama di wilayah Asia Tenggara dengan kecepatan kereta yang dapat mencapai 350 km/jam dengan waktu tempuh Jakarta - Bandung selama 36 menit.

Hadirnya KCJB membuat Jakarta dan Bandung menjadi jalur komuter yang dapat mengubah perilaku dan mobilitas masyarakat penggunanya. Peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan kawasan terintegrasi di Tegalluar diyakini dapat meningkatkan kemudahan akses wilayah, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah sekitar. 

Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama PT KCIC dalam sambutannya menyebutkan kerja sama ini adalah awal dari tahap pengembangan area di sekitar Stasiun Tegalluar. “Ini adalah satu milestone yang baik yang kita harapkan muncul perjanjian kerja sama saling menguntungkan di mana kita bersinergi kerja sama yang bermanfaat untuk kedua belah pihak dan masyarakat tentunya. Kontribusi Summarecon dan KCIC untuk mengembangkan wilayah di Bandung Raya itu yang diharapkan. Saya juga melihat perkembangan Summarecon Bandung sangat pesat di Bandung timur,” ujar Dwiyana. 

President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi mengatakan, “Penandatangan MoU antara Summarecon dan KCIC hari ini merupakan awal pembahasan kerja sama pengembangan di Stasiun Tegalluar yang dapat berkontribusi pada kenyamanan pengguna Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan kami menyambut baik rencana ini, karena selain sejalan dengan misi perusahaan untuk meningkatkan nilai ekonomi di setiap kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon, juga hal ini menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap kebijakan pemerintah dalam mensukseskan transportasi publik” 

Herman Nagaria selaku Direktur Summarecon yang hadir menandatangani nota kesepahaman menjelaskan, “Kerja sama antara Summarecon dan KCIC tentu akan memberikan manfaat bagi banyak pihak. Masyarakat akan semakin mudah menjangkau Stasiun Tegalluar melalui kawasan terpadu Summarecon Bandung yang memiliki beragam fasilitas dan infrastruktur. Pengembangan di Stasiun Tegalluar juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana yang dibutuhkan saat transit dan berkegiatan di sekitar stasiun. Hal ini tentunya juga akan menguntungkan KCIC sebagai pengelola Kereta Cepat Jakarta-Bandung,”.